Sabtu, 07 Januari 2017

Cedera Lutut, Academy Fisioterapi AKFIS A

Cedera lutut menjadi hal yang ditakuti para olahragawan. Menyembuhkan cedera lutut akan sering dilakukan bila kita tidak mencegah cedera lutut. Gerakan-gerakan yang canggung, jatuh dan tabrakan, putaran secara tiba-tiba, kekuatan yang berlebihan dapat mengakibatkan berbagai cedera pada sendi lutut dan struktur-struktur yang menjadi pendukungnya. Cedera-cedera lutut umum meliputi ligamen, tendon dan tulang rawan yang robek, dan sindrom nyeri pada patello-femoral.

Jika anda ingin melompat ke bagian penyembuhan cedera lutut secara lengkap, silahkan baca : Cara Menyembuhkan Cedera Lutut Sendiri. Jika anda ingin membaca lebih mendalam khusus mengenai penyebab dan pertolongan ertama cedera lutut, silahkan baca : Penyebab dan pertolongan pertama cedera lutut, atau mari baca artikel ini sampai akhir untuk mengetahui selengkapnya

penyembuhan cedera lutut


Perhatian medis yang dilakukan segera untuk setiap cedera lutut dapat meningkatkan kemungkinan untuk pemulihan penuh. Pilihan-pilihan pengobatan cedera lutut termasuk fisioterapi, operasi arthroscopic dan operasi terbuka.

Struktur lutut

Untuk menyembuhkan cedera lutut kita perlu mengetahui struktur lutut. Lutut adalah sebuah sendi engsel, terletak di antara tulang paha (femur) dan tulang shin (tibia dan fibula). Kontraksi otot-otot di bagian depan paha (quadriceps) untuk meluruskan kaki, sedangkan kontraksi otot-otot di bagian belakang paha (hamstrings) memungkinkan kaki menekuk di lutut. Bagian akhir dari femur terletak pada cangkir dangkal dari tibia, dengan bantalan yang empuk yakni sebuah lapisan tebal dari tulang rawan.
Ads by google:
Pada bagian depan sendi lutut, tempurung lutut atau patela berada pada sebuah alur di ujung bawah tulang paha. Sendi ini lebih lanjut didukung pada setiap sisinya oleh tulang-tulang rawan tambahan, yang berada di antara sendi lutut. Tulang-tulang tersebut dijaga di tempat oleh pita keras dari jaringan terikat yang disebut ligament-ligamen. Seluruh sendi ditutup di dalam kapsul keras yang dilapisi dengan membran dan diisi dengan cairan pelumas sinovial. Kapsul-kapsul ekstra dari cairan, yang dikenal sebagai bursae, menawarkan bantalan ekstra.

Cedera lutut - Ligamen yang keseleo

Ligamen yang keseleo
Sendi lutut dijaga secara bersama-sama oleh pita keras dari jaringan terikat yang disebut ligament-ligamen. Putaran secara tiba-tiba atau kekuatan yang berlebihan pada sendi lutut, sering disebabkan oleh melompat secara berulang-ulang atau berhenti secara cepat ketika sedang berjalan, dapat meregangkan ligamen di luar kemampuan mereka. Ligamen-ligamen yang robek dapat berdarah hingga ke lutut dan biasanya menyebabkan pembengkakan, nyeri dan kelemahan sendi. Anterior Cruciate Ligament (ACL) yang berada di tengah sendi adalah ligamen lutut yang sering terluka. Sebuah ACL yang pecah tidak akan sembuh dengan sendirinya. Mungkin memerlukan operasi rekonstruktif untuk menyembuhkan cedera lutut berupa ACL yang pecah.

Cedera lutut - Tendon yang robek

Tendon yang robek
Otot-otot berlabuh di sendi dengan tendon-tendon. Tendon-tendon yang terlalu meregang dapat robek dan berdarah, namun cedera lutut ini cenderung dapat sembuh dengan sendirinya tanpa perlu operasi.

Cedera lutut - Tulang rawan yang robek

Tulang rawan yang robek
Sendi lutut didukung pada kedua sisinya dengan strip-strip tambahan dari tulang rawan, yang disebut dengan 'menisci' atau tulang rawan semilunar. Salah satu cedera lutut yang paling umum adalah sebuah robekan atau split dari meniskus. Dampak yang parah atau memutar, terutama selama latihan berat yang dialami oleh bantalan tersebut, dapat merobek tulang rawan ini. Robekan meniskus juga bisa terjadi pada orang tua karena keausan. Gejala-gejalanya termasuk pembengkakan, rasa sakit dan ketidakmampuan untuk meluruskan kaki. Menyembuhkan cedera lutut berupa tulang rawan yang rusak dapat dipangkas dengan operasi atau bahkan diangkat tanpa menimbulkan ketidakstabilan sendi.

Cedera lutut - Sindrom nyeri pada patello-femoral

Sindrom nyeri pada patello-femoral
Sindrom nyeri pada patello-femoralis ditandai dengan nyeri yang terasa di belakang tempurung lutut. Jongkok, berjalan naik dan turun bukit atau tangga, atau duduk diam untuk waktu yang lama dapat memperburuk rasa sakit itu. Penyebab umum adalah gerakan abnormal dari tempurung lutut karena lutut yang ditekuk dan diluruskan. Hal ini dapat menyebabkan cedera lutut berupa keausan tulang rawan yang terdapat di bagian belakang tempurung lutut. Ketidakseimbangan kekuatan otot, otot-otot tegang dan kelainan struktural dari ekstremitas bawah dapat berkontribusi pada masalah ini. Rasa sakit akibat cedera lutut ini biasanya datang secara bertahap dari waktu ke waktu.

Pertolongan pertama untuk cedera lutut pada 48 sampai 72 jam pertama

Menyembuhkan cedera lutut pada sesaat setelah terjadi. Saran-saran untuk pengobatan pertolongan pertama dari cedera lutut adalah sebagai berikut:
  1. Segera hentikan aktivitas Anda. Jangan bekerja dengan rasa sakit.
  2. Istirahatkan sendi.
  3. Kurangi rasa sakit, pembengkakan dan pendarahan internal dengan balok-balok es, terapkan selama 15 menit setiap beberapa jam.
  4. Balut lutut dengan rapat dan perpanjang balutan tersebut hingga kaki bagian bawah. Naikan kaki yang terluka.
  5. Jangan menerapkan sesuatu yang panas pada sendi.
  6. Hindari alkohol, karena hal ini mendorong pendarahan dan pembengkakan.
  7. Jangan memijat sendi, karena hal ini mendorong pendarahan dan pembengkakan.

Bantuan profesional untuk menyembuhkan cedera lutut

Menyembuhkan cedera lutut dengan bantuan professional. Cedera lutut ringan dapat sembuh dengan sendirinya, tetapi semua luka harus diperiksa dan didiagnosis oleh dokter atau fisioterapis. Nyeri lutut persistent membutuhkan bantuan profesional. Perhatian medis yang segera untuk setiap cedera lutut dapat meningkatkan kemungkinan pemulihan penuh.

Pilihan-pilihan pengobatan cedera lutut yang termasuk adalah:
  • Aspiration - jika sendi lutut terlalu bengkak, dokter dapat melepaskan tekanan dengan menngeluarkan dari beberapa cairan dengan jarum halus.
  • Fisioterapi - termasuk teknik untuk mengurangi rasa sakit, tempurung lutut yang taping, latihan-latihan untuk meningkatkan mobilitas dan kekuatan, dan teknik-teknik rehabilitasi yang terkait.
  • Operasi arthroscopic - atau operasi 'lubang kunci', di mana operasi lutut dilakukan dengan memasukkan instrumen ramping melalui sayatan kecil (cuts). Tulang rawan yang robek sering ditangani dengan operasi arthroscopic.
  • Operasi terbuka - diperlukan bila cedera-cedera yang dialami lebih parah dan keseluruhan dari sendi membutuhkan perbaikan.
berlari

Tips mencegah terjadinya cedera lutut

Anda mungkin dapat mencegah terjadinya cedera lutut jika Anda:
  • Melakukan pemanasan sendi dan otot dengan lembut melalui gerakan olahraga atau kegiatan Anda dan peregangan otot-otot.
  • lari
  • Kenakan alas kaki yang tepat.
  • Hindari untuk melakukan gerakan yang tiba-tiba.
  • Cobalah untuk menggunakan kaki Anda ketika Anda mengubah arah, daripada memutar melalui lutut-lutut Anda.
  • Melakukan pendinginkan setelah latihan dengan melakukannya secara ringan, mudah dan peregangan yang berkelanjutan.
  • Membangun sebuah program latihan secara perlahan-lahan dari waktu ke waktu.

Kita bisa mencegah cedera lutut sehingga tidak harus menyembuhkan cedera lutut. Sekian tips mencegah dan menyembuhkan cedera lutut. Semoga bermanfaat.

Cedera yang sering terjadi pada saat olahraga tenis : Academy Fisioterapi Akfis A

Macam-macam Cedera Pada Olahraga Tenis

Cedera adalah suatu akibat daripada gaya-gaya yang bekerja pada tubuh atau sebagian daripada tubuh dimana melampaui kemampuan tubuh untuk mengatasinya, gaya-gaya ini bisa berlangsung dengan cepat atau jangka lama. Dengan kata lain cedera adalah kerusakan atau luka yang dialami atau diderita oleh seseorang. Sedangkan cedera olahraga adalah kerusakan yang terjadi pada bagian tubuh saat melakukan olahraga, latihan atau pertandingan dan setelahnya akibat adanya kekuatan yang berlebih yang menimpa sistem musculoskeletal atau system tubuh lainnya. Berikut macam-macam cedera olahraga pada cabang olahraga tenis:

Tennis Elbow / Lateral Epycondylitis

tennis elbow injuriesTennis elbow atau lateral epicondylitis adalah cedera paling umum yang terjadi pada pemain tenis, nama tenis sendiri diindikasikan memang dari nama cabang olahraga tersebut. Walaupun demikian orang-orang yang tidak mengetahui dan tidak pernah tenispun juga tak luput terkena cedera ini tetapi jumlahnya tidak seberapa dibandingkan dengan orang yang mempunyai hobi bermain tenis. Tennis elbow umumnya terjadi pada tendon dari otot exstensor carpi radialis brevis, yang letaknya dipinggir kira-kira 2cm dibawah sendi siku atau di epicondylus lateralis tulang humerus. Pada cedera ini jarang dijumpai adanya peradangan sendi tetapi nyeri yang hebat disebakan adanya peningkatan dari reseptor nyeri sehingga daerah siku terasa perih atau nyeri.
Sendi siku dibentuk oleh 3 tulang yaitu tulang lengan atas (humerus) dan tulang lengan bawah (radius dan ulna). Pada bagian bawah tulang humerus, terdapat tonjolan tulang di sebelah luar siku, yang disebut sebagai Epikondilus Lateral. Epikondilus lateral menjadi tempat melekatnya tendon otot lengan bawah (Extensor Carpi Radialis Brevis) yang berfungsi untuk menggerakkan lengan bawah ke arah luar atau menstabilkan pergelangan tangan ketika siku lurus (ekstensi /meluruskan lengan bawah).
Tennis elbow merupakan salah satu cedera karena penggunaan yang berlebihan (overuse). Cedera karena overuse pada umumnya adalah karena penggunaan yang terlalu banyak dan terlalu cepat melakukan latihan yang sebenarnya melampaui kemampuannya. Pemain tenis yang memiliki resiko tinggi mengalami tennis elbow adalah yang memiliki kondisi fisik yang jelek.
Ada dua macam tennis elbow, yaitu backhand tennis elbow (classic tennis elbow) dan forehand tennis elbow. Yang pertama lebih sering dialami oleh para petenis biasa, artinya bukan petenis profesional atau bukan atlet (olahragawan) tenis. Pada tennis elbow yang mengalami sakit bukalah pada siku, tetapi pada tendon, perlekatan otot pada tulang dari otot yang berada di belakang dari lengan; otot-otot ini bertugas untuk membengkokkan tangan dan pergelangan tangan.

Cedera Pada Bahu/Rotator Cuff Tendonitis

Sendi bahu merupakan bagian yang sangat tidak stabil. Dan pada sendi bahu, terdapat tendon yang mempunyai peran penting, yaitu rotator cuff dan biceps. Shoulder tendonitis (atau rotator cuff tendonitis) adalah salah satu kondisi paling umum yang terjadi pada persendian bahu (rotator cuff).
href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwj_AbzW6ylCFkzbjwfwpl0FLNJVQ7u2rtkZtcW4sGxfs0qkWntCDDrWYRoOCiQGGbeLRtv2ykeDG2kD0I5wlEyPruvVt9vBadXPQPcsuCifV0Iq_MyBgWuaOrZAxfJOujebixqyogsw/s1600/rotator+curf.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;">Rotator Cuff TendonitisRotator cuff adalah tendon yang mengelilingi sendi bahu. Sendi bahu dapat bergerak dan mengubah melalui jangkauan yang lebih luas daripada sendi lainnya di tubuh. Istilah rotator cuff dipergunakan untuk jaringan ikat fibrosa yang mengelilingi bagian atas tulang humerus. Ini dibentuk dengan bersatunya tendon-tendon atap bahu. Keempat tendon tersebut adalah musculus supraspinatus, musculus infraspinatus, musculus teres minor dan musculus subscapularis. Jadi, cedera rotator cuff adalah suatu kerusakan pada struktur atau fungsi tubuh karena suatu paksaan atau tekanan fisik maupun kimiawi pada bagian tendon bahu serta penggunaan rotator cuff yang berlebihan ketika melakukan aktifitas sehingga menyebabkan tendon berlawanan dengan tulang.

Sprain Ankle

sprain ankle
Cedera ankle dikenal juga sebagai Sprain ankle atau cedera ligament ankle, pada umumnya sprain ankle ini terjadi karena robeknya sebagian dari ligament atau keseluruhan dari ligament dan hampir 85% kasus sprain ankle ini mengenai ligament talofibular anterior (Jowir, 2009:1). Ciri-ciri cedera ankle bila untuk melakukan gerakan baik perpindahan tempat maupun berdiri ada rasa nyeri dan tidak nyaman. Adanya Pembesaran disekitar ankle atau pembengkakan. Ada ruangan kosong didalam sendi ankle. Bila disentuh dan diberikan penekanan sedikit akan menimbulkan rasa sakit.

Penyebab Terjadinya Cedera

Berikut merupakan penyebab-penyebab terjadinya cedera pada olahraga tenis lapangan:

Tennis elbow
Tennis elbow sering disebabkan oleh penggunaan sendi yang melampaui batas (overuse) atau juga karena cedera otot yang berulang-ulang. Aktivitas yang sering memicu timbulnya tennis elbow adalah tennis, badmintons atau squash atau aktivitas yang berlebihan seperti mengetik komputer dan memasang skrup.
tennis elbowTeknik backhand yang buruk pada cabang olahraga yang menggunakan raket merupakan penyebab timbulnya cedera ini. Kejadian ini sering terlihat pada saat pemain terlambat melakukan backhand, hal ini berarti dia tidak memposisikan tubuhnya tepat dibelakang bola, pemain itu memukul bola dengan lemah atau menekuk pergelangan tangannya sehingga pergelangan tangannya dipaksa untuk melakukan teknik tersebut. Padahal untuk teknik backhand yang benar kekuatan untuk memukul terjadi pada tangan secara keseluruhan. Karena paksaan tersebut maka terjadi cedera pada otot dan tendon disendi siku. Masalah yang lain yang dijumpai pada olahraga beraket ini adalah pegangan raket yang terlalu kecil. Pegangan raket yang terlalu kecil berarti otot-otot disendi siku dipaksa bekerja keras sehingga terjadi perubahan struktural ditendon. Mayoritas yang terkena cedera ini berusia 40-50 tahun,tapi tidak menutup kemungkinan seorang atlet tenis yang usia dibawah 40 tahun juga terkena cedera ini.
Beberapa faktor lain penyebab tennis elbow adalah menggunakan raket terlalu berat, bola terlalu berat, senar raket terlalu tegang, grip raket yang oversize, penampilan yang kurang baik, terlalu banyak atau terlalu cepat (tidak pelan-pelan lebih dulu).
Tanda dan Gejala :
  • Adanya nyeri kira-kira 1-2 cm didaerah pingir dari sendi siku tepatnya di area epicondylus lateralis humeri.
  • Terjadi kelemahan pada otot-otot pergelangan tangan sehingga terjadi penurunan aktifitas fungsional seperti ketidakmampuan membuka pintu yang bergagang sampai ketidakmampuan melakukan aktivitas mengocok suatu benda.
  • Nyeri terjadi disendi siku bagian luar ketika tangan ekatensi dan sendi pergelangan tangan melawan tahanan.
  • Nyeri terjadi ketika adanya tekanan (palpating) dibawah epicondylus lateralis humeri
Rotator Cuff Tendonitis
Terdapat beberapa hal yang bisa menyebabkan cedera/ robek pada rotator cuff. Tekanan yang terjadi terus-menerus dan penggunaan rotator cuff yang berlebihan ketika melakukan aktifitas yang sama dapat menyebabkan tendon berlawanan dengan tulang.
Penggunaan normal seiring bertambahnya usia
Ketika kurang mendapat pasokan darah, tendon dari rotator cuff rawan mengalami degenerasi karena bertambahnya usia. Degenerasi dapat berlangsung lebih cepat akibat gerakan bahu yang berulang. Karena itu kondisi ini biasanya terjadi jika Anda berusia di atas 40 tahun.
Pengulangan gerakan
Atlet yang biasanya melakukan gerakan di atas kepala yang berulang seperti perenang, pedayung, atau pemain tenis berisiko lebih tinggi untuk menderita cedera rotator cuff. Walaupun demikian, cedera dapat juga terjadi pada aktivitas yang tampaknya sepele seperti mengangkut beban berat, mengangkat beban di atas kepala, atau menjemur pakaian.
Trauma
Rotator Cuff dapat juga rusak karena cedera yang disebabkan oleh trauma seperti jatuh atau hantaman langsung pada tangan.
Mengangkat atau menarik benda berat
Mengangkat atau menarik benda yang terlalu berat atau mengangkat dengan arah yang salah dapat menyebabkan otot atau tendon rotator cuff menjadi tegang atau putus.
Postur yang buruk
Postur kepala dan leher yang membungkuk ke depan dapat menyebabkan terjepitnya otot atau tendon yang akhirnya mengakibatkan peradangan.
Tanda dan Gejala
Gejala yang berhubungan dengan cedera/ robeknya rotator cuff awalnya hanya bersifat ringan, kemudian menjadi lebih parah pada tahap selanjutnya. Gejala penyertanya meliputi nyeri di malam hari dan nyeri hebat pada saat digunakan beraktifitas, khususnya ketika digunakan untuk menggerakkan lengan sampai diatas kepala (elevasi).
Contohnya saat tangan digunakan untuk meletakkan sesuatu di tempat yang tinggi maka akan terasa nyeri pada bagian bahunya. Gejala ini mirip dengan tendonitis atau bursitis. Tetapi, cedera rotator cuff ini agak berbeda dengan bursitis atau tendonitis. Pada orang dengan bursitis atau tendonitis, ia akan merasa lebih baik jika digunakan untuk istirahat, saat aktifitas dimodifikasi, dan saat diberikan obat anti inflamasi (seperti aspirin atau ibuprofen).
Gejala cedera/ robeknya rotator cuff tidak membaik ketika hanya diberikan terapi biasa. Pada tahap nyeri pada cedera rotator cuff selanjutnya, lengan dan bahu akan terasa lemah ketika digunakan untuk melakukan gerakan elevasi atau membentangkan lengan ke arah tubuh bagian samping. Bahkan ketika beraktifitas yang ringan, seperti mengangkat sesuatu dapat menimbulkan nyeri akut pada bahu. Pada saat malam hari rasa nyeri dapat terasa lebih parah. Nyeri ini mengindikasikan bahwa cedera/ robekan parsial rotator cuff telah berubah menjadi cedera/ robekan yang kompleks.

Penyebab Cedera Ankle
Gerakan yang sering memicu sprain ankle adalah gerakan inversi dan plantar fleksi yang tiba-tiba saat kaki tidak menumpu sempurna pada lantai. Dan juga diakibatkan karena permukaan lantai yang tidak rata (Jowir, 2009:1).
Sprain ankle terbagi menjadi beberapa derajat sprain sesuai tingkat kerusakan dan pengaruh ligamentnya. Derajat I sprain ankle umumnya terjadi penguluran pada ligamentum talofibular anterior sehingga pasien mengalami nyeri yang ringan dan sedikit bengkak. Sedangkan derajat II dan III sprain ankle, kerobekan parsial dan komplet telah terjadi pada ligamentum lateral compleks ankle (ligamentum talofibular anterior, ligamentum calcaneofibular, ligamentum calcaneocuboideum, ligamentum talocalcaneus dan ligamentum talofibular posterior). Pada derajat II dan III, pasien mengalami nyeri hebat (aktualitas tinggi), bengkak dan penurunan fungsi ankle (gangguan berjalan), sehingga umumnya pasien langsung berobat ke dokter atau fisioterapi untuk mendapatkan terapi (Jowir, 2009:2).

Cara Menangani Cedera-cedara Pada Olahraga Tenis

Tennis Elbow
Cara Menangani Cedera-cedara Pada Olahraga Tennis ElbowApabila mengalami tennis elbow, tidak ada treatment yang lebih efektif selain mengistirahatkannya dengan cukup bagian tersebut. Hal ini bukan berarti berhenti total dari kegiatan bermain tenis, boleh tidak berhenti asal dapat menghindari penyebabnya. Jika rasa sakit muncul setelah bermain, pengobatan paling baik adalah dengan es selama 10-15 menit. Pada saat tidak bermain penyembuhan dapat diteruskan dengan cara pemanasan dan pendinginan, masing-masing selama 10 menit. Ada cara yang disarankan untuk menghindari tennis elbow, yaitu: (1) meningkatkan teknik yang benar, dan (2) meningkatkan kekuatan otot, terutama sebelum mengalami cedera. Latihan kekuatan lengan yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan dumbell, dilakukan dengan posisi telapak tangan ke atas dan ke bawah. Lakukan masing-masing sepuluh kali.
Tidak ada satupun metode tunggal untuk menyelesaikan permasalahan ini, tetapi kombinasi dari beberapa metode mampu menyelesaikan kasus ini. Diantara metode itu adalah:
Mengaplikasikan es atau cold pack atau cold terapi pada siku (selama 10-20 menit 6x/hari) untuk mengurangi inflamasi dan nyeri yang terjadi.
Istirahat, mengistirahatkan sendi sangat penting untuk recovery cedera ini
Memakai brace atau support untuk melindungi tendon agar bisa recovery dan tetap terjaga kekuatannya. Brace tidak diletakkan pada tempat dimana nyeri timbu; tetapi diletakkan kira-kira 10 cm dibawah nyeri tersebut.
Mengikuti program rehabilitasi di departemen fisioterapi. Seperti penggunaan ultrasound atau laser untuk mengurangi nyeri dan peradangan selain itu uga meningkatkan proses recoveri. Pemilihan massage terapi, myofacial release atau teknik fricton juga tepat untuk cedera tendon ini.
Berkonsultasi kepada pelatih tenis profesional untuk mendapatkan teknik yang tepat ketika bermain tennis terutama untuk teknik backhand.
Rotator cuff
Umumnya, obat penghilang nyeri diberikan pada awal pengobatan. Injeksi steroid dapat diberikan untuk menghilangkan nyeri dan inflamasi. Fisioterapi disarankan untuk meningkatkan kekuatan otot bahu dan meningkatkan fleksibilitas.
Secara umum, pemulihan cedera pada sendi bahu memerlukan waktu. Untuk mempercepat waktu pemulihan agar Anda dapat berlatih kembali, gunakan formula RICE (Rest atau istirahat; Ice atau kompres dengan es; Compression atau beri tekanan dengan menggunakan membalutnya dengan perban khusus; dan Elevation atau tinggikan bagian yang mengalami cedera). Penyembuhan jaringan lunak, seperti bahu, seringkali membutuhkan waktu antara 4 hingga 6 minggu.
Sedangkan perawatan untuk cedera rotator cuff dapat meliputi: istirahat, pengobatan anti peradangan, latihan kekuatan, terapi ultrasound, injeksi corticosteroid atau operasi (untuk cedera berat). Ada beberapa jenis latihan tertentu untuk membantu Anda memperkuat otot-otot di bahu Anda (terutama otot-otot rotator cuff, bagian yang membantu dalam gerakan bahu melingkar). Latihan-latihan ini tidak menyebabkan rasa sakit. Jika terasa sakit saat latihan, hentikan, periksakan ke dokter Anda, kemudian mulai kembali berlatih dengan beban yang lebih ringan.
Sprain Ankle
Pertolongan pertama untuk keseleo adalah dengan RICE (Rest, Ice, Comppresin, dan Elevation):
Rest, Ice, Compression, Elevation RISE

REST ( Istirahat)
Tindakan Rest artinya pasien harus mengistirahatkan dan melindungi wilayah otot yang cedera. Jika terasa sakit saat menahan beban, gunakanlah penopang, dan jika terasa sakit untuk menggerakan bagian yang cedera, lindungi dengan splint atau kayu belat.
Kurangi aktifitas sehari-hari sebisa mungkin. Jangan menaruh beban pada tempat yang cedera selama 48 jam. Dapat digunakan alat bantu seperti crutch (penopang/penyangga tubuh yang terbuat dari kayu atau besi) untuk mengurangi beban pada tempat yang cedera. Aktivitas yang berlebih pada bagian tubuh yg terkena akan memicu terjadinya komplikasi lebih lanjut, misal ligamen yang robek akan semakin parah, bahkan seringkali terkilir disertai pula dengan fraktur/patah/retak pada tulang.
ICE ( Es )
Kompres dingin atau es akan menghasilkan vasokontriksi untuk mengurangi pembengkakan dengan meletakkan di bagian yang terluka selama 2-3 menit tiga kali sehari dalam 24 jam pertama. kita harus menempatkan kain di atas daerah yang cidera dengan kantong es untuk menghindari luka akibat suhu rendah. Terapi dengan kompres dingin ini harus dimulai dengan segera dan diteruskan sampai 24-36 jam setelah luka terjadi.
COMPRESS ( Kompres atau penekanan pada daerah yang cedera)
Tindakan Compress artinya menekan bagian yang mengalami cedera dengan menggunakan perban khusus (ace bandage). Perban ini di harapkan juga dapat mengikatkan kantong es di tempatnya dan tetap di lanjutkan setelah terapi dingin ingin menghindari serta mengurangi pembengkakan. Meskipun balutan ini harus rapi, pastikan bahwa perban ini tidak terlalu ketat karena dapat menimbulkan mati rasa, geli atau bahkan menambah rasa sakit.
ELEVATION ( Posisi )
Pada tindakan Elevation, pasien sebisa mungkin harus mengangkat bagian cedera lebih tinggi di atas jantung atau dada selama 24-36 jam pertama untuk memudahkan kembalinya darah dan untuk mengurangi pembengkakan. Misalnya jika yang cedera lutut, upayakan pasien dalam posisi tidur kemudian lutut diangkat atau ditopang dengan alat supaya posisinya lebih tinggi dari jantung. Teknik ini mengacu pada prinsip bejana berhubungan dan berguna untuk mengurangi pembengkakan pada bagian cedera.
Selama menjalani metode RICE, kita juga bisa diperbolehkan meminum obat-obatan penghilang rasa sakit. Namun sebaiknya konsumsi obat-obatan ini juga diawasi oleh dokter. karena di takutkan anda salah meminum obat atau salah memilih obat yang di jual bebas di pasaran.

Kamis, 05 Januari 2017

Patah Tulang Pinggul dan pengobatan : AKFIS A STIKES

Patah Tulang Pinggul

PENGERTIAN
Patahnya atau pecahnya tulang pada pingul.
Bisa terjadi patah total atau hanya sebagian, yang mengartikulasikan pada tulang pinggul dan sendi terbesar dari tulang pinggul.
Bisa terjadi pada semua usia dan kedua jenis kelamin, baik pria maupun wanita.
Kadang terjadi pecah tulang secara spontan yang disebabkan oleh luka ringan sebagian besar mempengaruhi orang-orang di atas usia 70 tahun.
PENYEBAB
Menahan sakit ketika berjalan dan menghiraukannya.
Bengkak dan memar di daerah pinggul.
Cacat penampilan pinggul. Pada patah tulang yang paling khas adalah relatif terhadap yang lain, lutut sedikit ditekuk  dan kaki ke luar.
GEJALA
Mata sakit.
Fotofobia (kepekaan cahaya).
Robek.
FAKTOR RESIKO
Kegiatan yang meningkatkan risiko cedera.
Osteoporosis, terutama yang terjadi setelah menopause.
Kanker tulang.
Berbagai obat-obatan.
Ketidakseimbangan kalsium.
Kurang gizi, terutama kalsium dan protein yang tidak memadai.
PENCEGAHAN
Pastikan untuk mengkonsumsi kalsium yang dibutuhkan (antara 1000 dan 1500 mg sehari) melalui susu dan produk susu atau suplemen kalsium. Hindari terjatuh, terutama di rumah..
Perempuan harus berkonsultasi dengan dokter mereka apakah harus mengkonsumsi estrogen saat menopause dimulai.
DIAGNOSA DAN PENGOBATAN
Diagnosis:
Diagnosis dilakukan melalui pemeriksaan klinis.
Dikonfirmasi oleh radiografi.
Pengobatan:
Pembedahan, tergantung pada jenis fraktur, potongan diletakkan kembali pada tempatnya dan dipertahankan melalui “lempeng kuku-” ataudibuang dan diganti dengan “caderal prostesis” (parsial, jika terletak pada tulang-tulang panggul), dan masih banyak cara lain.
Langkah-langkah umum :
Tidak seperti kebanyakan patah tulang, patah tulang pinggul (setelah operasi) tidak memerlukan gips.
Setelah operasi, Anda dapat  mandi seperti biasa.
Anda dapat mencuci sayatan lembut dengan sabun ringan.
Panas mengurangi rasa sakit dari sayatan. Gunakan bantal pemanas, lampu atau matahari. Kompres dengan air hangat menggunakan handuk yang lembut.
Obat
Dokter mungkin meresepkan:
Analgesik.
Antibiotik untuk melawan infeksi bila diperlukan.
Pelunak feses untuk mencegah sembelit.
Antikoagulan (heparin) untuk mencegah komplikasi dari operasi.
Aktivitas
Setelah bangun dari anestesi, gerakan kaki yang terkena sesering mungkin untuk mengurangi kemungkinan pembekuan darah.
Kebanyakan ahli bedah akan menyarankan pasien untuk bangun dan berjalan beberapa langkah.
Secara bertahap melanjutkan kegiatannya untuk proses penyembuhan.
Diet
Cairan pada hari pertama setelah operasi, tidak ada diet khusus.
Tanyakan dokter apakah Anda harus mengambil suplemen kalsium atau tidak.
Periksakan  kepada dokter Anda jika
Anda mengalami mati rasa mati rasa atau kehilangan sensasi di bawah tempat fraktur. Ini darurat!.
Hal berikut bisa terjadi setelah operasi:
Pembengkakan atas atau di bawah situs fraktur.
Menggigil
KEMUNGKINAN KOMPLIKASI
Infeksi luka bedah.
Kerusakan saraf dan pembuluh darah di daerah fraktur.
Dislokasi.
Kurangnya suplai darah ke daerah luka, menyebabkan kematian jaringan tulang.
Lambatnya penyembuhan (ikatan yang buruk) dari fraktur.
Pembekuan darah karena terhimpit saat tidur dan pembatasan kegiatan.
PRAKIRAAN
Biasanya disembuhkan dengan operasi dan rehabilitasi.

CEDERA OTOT HAMSTRING : AKFIS

CEDERA OTOT HAMSTRING

Cedera hamstring terjadi ketika otot paha (hamstring) tertarik. Cedera hamstring dapat menyebaban kerusakan otot paha, baik sebagian atau seluruhnya. Cedera semacam ini biasa terjadi pada aktivitas yang melibatkan berlari dan berhenti tiba-tiba. Seperti sepakbola, basket, rugbi, tenis, lari, atau berdansa. Banyak sekali atlet yang mengalami cedera ini. Banyak pula di antaranya yang tidak dapat lagi berkompetisi karena cederanya terlalu parah. 

Anatomi
Otot Hamstring merupakan otot yang terletak di bagian belakang paha tepatnya disepanjang bagian belakang kaki dan akhirnya terselip pada bagian atas tulang atas kaki, yaitu tibia dan fibula. Karena otot hamstring ini melewati atau menyilang pada dua persendian yaitu persendian pinggul dan lutut maka fungsi otot hamstring bervariasi. Misalnya, pada saat terjadi kontraksi otot hamstring, pinggul akan menegang, menyebabkan posisi paha menjadi membengkok ke arah depan tubuh kita, sejajar dengan torso. Selain itu, pada saat berjalan normal, hamstring akan menekuk lutut.

Hamstring merupakan kelompok otot yang terdiri dari 3 otot, yaitu :

1) Muscle Semimembranosus

terletak paling medial diantara ketiga otot hamstring
origo : tuberositas ishii
insertion : bagian posterior pada condylus medialis tibia
fungsi : ekstensi hip ; fleksi knee ; internal rotasi hip pada saat fleksi knee


2)
Muscle Semitendinosus

terletak diantara semimembranosus dan biceps femoris
origo : tuberositas ishii
insertion : permukaan atas bagian medial pada tibia
fungsi : ekstensi hip ; fleksi knee ; internal rotasi hip pada saat fleksi knee

c)
Muscle biceps femuris

merupakan salah satu dari ketiga otot hamstrings, terletak paling lateral
origo : tuberositas ishii ; ½ distal linea aspera tulang femur ; bagian lateral
supra condylus
insertion : condylus lateral tibia ; colum femur
fungsi : ekstensi hip ; fleksi knee ; lateral rotasi hip pada saat fleksi knee




Symptoms


 Cedera hamstring ditandai dengan :
  • Nyeri di paha belakang yang berlangsung tiba-tiba, ketika beraktivitas.
  • Otot terasa robek atau putus.
  • Bengkak dan terasa lunak dalam beberapa jam setelah cedera terjadi.
  • Kaki bagian belakang lebam atau berubah warna.
  • Otot melemah, atau kaki tidak mampu mengangkat beban.



Causes


Otot hamstring adalah kumpulan tiga otot yang memanjang dari pinggul hingga lutut. Otot-otot ini membuat seseorang dapat meluruskan kaki ke belakang dan membengkokkan lutut. Jika salah satu dari tiga otot ini meregang di luar batasnya, cedera pun terjadi.



Risk Factor


Faktor peningkat risiko terjadinya cedera hamstring, yaitu :
  • Berolahraga.
  • Pernah mengalami cedera hamstring sebelumnya.
  • Otot kaku atau belum melakukan pemanasan.
  • Ketidakseimbangan otot. Beberapa ahli mengatakan jika otot di paha depan lebih kuat dibanding otot hamstring, artinya seseorang memiliki ketidakseimbangan otot. Kondisi ini membuat cedera hamstring lebih mungkin terjadi.



Complications


Cedera hamstring yang dialami seseorang dapat menimbulkan komplikasi. Komplikasi dapat berupa cedera berulang atau menurunnya kekuatan otot secara permanen.



Diagnosis


Pemeriksaan untuk mendiagnosis cedera hamstring meliputi wawancara untuk informasi riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, dan pencitraan menggunakan rontgen atau MRI.
Cedera hamstring dapat dibagi menjadi tiga kategori, ringan, sedang, parah. Cedera ringan berupa tertariknya otot hamstring dan otot hanya kehilangan sedikit kekuatannya. Cedera seperti ini dapat sembuh dengan cepat.
Cedera yang sedang ditandai dengan robeknya satu atau dua otot hamstring. Kondisi ini menimbulkan nyeri dan hilangnya sebagian kekuatan otot.
Cedera hamstring parah terjadi ketika selurut otot hamstring robek. Baik robek pada serat-serat ototnya, maupun robek dari pangkal tulang (avulsion). Sakitnya akan luar biasa dan otot akab kehilangan hampir seluruh kekuatannya.
Cedera seperti ini memerlukan waktu berbulan-bulan untuk sembuh. Hamstring avulsion membutuhkan operasi untuk dapat sembuh.



Treatment


Penanganan cedera hamstring difokuskan pada cara mengatasi nyeri dan pembengkakan. Dokter akan merekomendasikan pasiennya untuk :
  • Beristirahat dari aktivitas yang terlalu berat.
  • Menggunakan kruk sebagai alat bantu berjalan.
  • Mengompres bengkak dengan es beberapa kali sehari.
  • Membebat bagian yang bengkak, atau menggunakan celana bersepeda untuk mengatasi bengkak.
  • Posisikan kaki lebih tinggi dari dada. Gunanya untuk meminimalkan pembengkakan.
  • Mengonsumsi obat pereda nyeri dan anti peradangan.
Cedera yang parah, misalnya otot robek, akan memerlukan operasi untuk memperbaiki otot. Setelah bengkak dan nyeri menghilang, dokter akan menganjurkan program rehabilitasi. Hal ini bertujuan untuk :
  • Meningkatkan kemampuan kaki seperti sedia kala dan mencegah kekakuan otot.
  • Mengembalikan kekuatan dan fleksibilitas otot.
  • Mengembalikan kesehatan dan kekuatan tubuh seperti sedia kala.
Program rehabilitasi dapat berlangsung selama beberapa minggu atau beberapa bulan. Bergantung pada seberapa parah cederanya. Cedera ringan dan sedang dapat sembuh dalam waktu enam minggu. Cedera parah membutuhkan waktu beberapa bulan

Prevention


Untuk menghindari cedera hamstring dan cedera otot lainnya, selalu lakukan pemanasan dengan benar sebelum berolahraga. Atlet-atlet profesional pun tidak pernah lupa melakukan pemanasan untuk mencegah cedera.
Pemanasan tidak hanya berlaku bagi mereka yang akan berolahraga, baik atlet maupun bukan. Melakukan aktivitas sehari-hari, seperti bekerja pun perlu peregangan otot. Usahakan selalu melemaskan otot dan meregangkan tubuh setiap beberapa jam ketika bekerja.

sumber yang lain
Diposkan oleh imada arbima di 12.35

Cedera Ankle : AKFIS STIKES

Cedera Ankle (pergelangan kaki) |Terapi, pengobatan, dan pencegahan

Terkilir atau keseleo merupakan cedera pada ankle atau pergelangan kaki  yang paling sering terjadi sehari-hari. Cedera ini khususnya paling sering dialami oleh semua aktivitas olahraga dan segala jenis dance (dansa).
Bahasa medisnya disebut juga dengan ankle sprain dan strain.
Sprain adalah cedera akibat teregangnya ligamen (jaringan penghubung antar tulang) sehingga menimbulkan robekan.
Strain adalah cedera akibat teregangnya otot dan tendon
gejalanya adalah nyeri, bengkak, kulit tampak kemerahan, dan tentunya akan mengganggu fungsi bagian yang terkena.
Ankle atau pergelangan kaki ini memliki peranan penting dalam proses berjalan atau lokomotor sehingga cedera pada area ini akan sangat membatasi mobilitas. Pada olahragawan dan dancer cedera ini menghambat program latihan selama beberapa minggu hingga beberapa bulan.
Cedera ankle biasa terkena pada sisi luar kaki (lateral) dibanding sisi dalam (medial), karena ligamen pada sisi luar lebih lemah dibanding medial.

Penanganan Pertolongan Pertama
Prinsip utama penanganan adalah RICE (bukan nasi lho) :
R : Rest/istirahat. Segera berhenti melakukan segala aktivitas. Aktivitas yang berlebih pada bagian tubuh yg terkena akan memicu terjadinya komplikasi lebih lanjut, misal ligamen yang robek akan semakin parah.
I : Ice/es. Ingat bukan kompres hangat atau bahkan panas! saat cedera baru berlangsung (24 jam setelah cedera), akan terjadi robekan pembuluh darah yang berakibat keluarnya “isi” pembuluh darah tersebut ke jaringan sekitar nya sehingga bengkak, pembuluh darah sekitar tempat cedera juga akan melebar (dilatasi) sebagai respon peradangan. Pemberian kompres dingin/es akan menyempitkan pembuluh darah yg melebar sehingga mengurangi bengkak, sebaliknya hangat/panas malah akan menambah lebar pembuluh darah! Kompres dingin bisa dilakukan 1-2 kali sehari, jangan lebih dari 20 menit karena justru kan mengganggu sirkulasi darah.
Sebaliknya, saat cedera sudah lama/kronik (± 1-2 minggu), tanda2 peradangan seperti bengkak, warna merah, nyeri hebat sudah hilang, maka prinsip pemberian kompres hangat bisa dilakukan
C : Compression. Penekanan pada bagian cedera, bisa dilakukan dengan perban/dibalut. Jangan terlalu erat, tujuannya untuk mengurangi pembengkakan.
E : elevation. Ankle kaki yg terkilir sering-sering istirahat dengan diangkat, dengan diganjal. Tujuannya untuk mengurangi pembengkakan.

Jangan melakukan Pijat/Urut Tradisional !
Secara medis, ini sangat tidak dapat dibenarkan. Terkilir adalah suatu cedera yang melibatkan proses peradangan, yang disertai robekan pembuluh darah dan bahkan yang lebih berat lagi dapat disertai fraktur atau robekan ligamen yang lebih besar. Memijat/mengurut bagian yg cedera akan memperparah karena merusak pembuluh darah robek yang harusnya secara normal akan menutup sendiri secara alami, belum lagi jika ada robekan ligamen dan fraktur. Prinsip RICE adalah prinsip utama yang sudah menjadi gold standard/prinsip penanganan utama untuk terkilir di seluruh dunia.

Ada satu hal yg harus menjadi perhatian, yaitu bahwa ketika seseorang pernah mengalami ankle sprain, maka dia akan memiliki resiko lebih besar utk mengalami sprain berikutnya. hal ini disebabkan karena adanya kerusakan struktur di ankle yang akan menyebabkan terjadinya ketidakstabilan fungsional ankle. dari foto rontgen, atau dari pemeriksaan mungkin tidak akan ada kelainan, namun akan merasa "tidak enak" atau kurang bisa mengontrol keseimbangan saat melompat, berjalan/berlari di tempat tidak rata. jika orang tersebut tidak melakukan tindakan pencegahan, maka sprain akan terjadi berulang dan justru akan semakin memperparah kerusakan struktur di ankle.

Pencegahan
Pencegahan cedera ankle dapat dengan melakukan warming up yg benar, latihan memperkuat otot kaki bagian bawah, latihan keseimbangan dengan woble board untuk yang mengalami cedera berulang, dan yg juga tidak kalah penting adalah pemakaian ankle taping/bracing.
Selain itu penanganan dan pencegahan dengan menggunakan Kinesiotaping juga dapat mengatasi masalah cedera ankle yang tidak disertai patah tulang atau robekan parah ligamen.
Pengobatan
Untuk pemilihan obat anti nyeri dan radang ada beberapa kontroversi, tidak semua anti nyeri memiliki efek yang baik. Anti nyeri yang disarankan untuk dikonsumsi tanpa memiliki efek samping yang buruk untuk penyembuhan cedera ligamen adalah Acetaminofen atau Paracetamol.
Golongan anti nyeri yang tidak memiliki efek samping terhadap lambung (cox-2 selective inhibitor) seperti celecoxib sangat tidak dianjurkan, karena ditemukan dapat menghambat penyembuhan ligamen.